Institut Perekonomian Hyundai menyatakan bahwa Korea harus berupaya mempersiapkan pemasokan biaya menghadapi penyatuan Semenanjung Korea melalui laporan berjudul 'Penilaian Penyatuan antara German Timur dan German Barat'.
Menurut Institut Perekonomian Hyundai, pemerintah German telah meramalkan bahwa sekitar 1,5 persen dari jumlah Produk Domestik Bruto, GDP setiap tahun, diperlukan untuk membiayai persiapan era unifikasi. Namun, kenyataannya, 4 persen dari GDP dibayar sebagai biaya unifikasi, sehingga German mengalami berbagai kesulitan termasuk kenaikan pajak.
Oleh karena itu, Institut Perekonomian Hyundai menekankan bahwa pemerintah Korea harus menyusun kebijakan perkembangan keseimbangan antar-Korea berdasarkan kesepakatan masyarakat Korea agar dapat mengurangi kesulitan keuangan yang akan terbebani dalam proses persiapan biaya unifikasi dan mengurangi jurang antara Korea Selatan dan Korea Utara.