Perdana Menteri Korea, Kim Hwang-shik menegaskan bahwa Korea Selatan belum bisa diwujudkan sebagai masyarakat maju, jika kalangan penyandang cacat terpaksa melanjutkan studinya di luar negeri untuk menghindari tatapan mata yang tidak simpatik.
Dalam upacara perayaan hari penyandang cacat ke-31, yang berlangsung pada hari Rabu, Kim juga menegaskan perlunya dengan sungguh-sungguh menciptakan saling pengertian dan etika saling hidup bersama secara harmonis antara orang yang sukses dan orang yang gagal, antara keluarga warga Korea sendiri dan keluarga multi-budaya dan antara kalangan penyandang cacat dan masyarakat biasa.
Sementara itu, upacara perayaan hari penyandang cacat ke-31, digelar di museum peringatan Bek Bum, Seoul, dengan dihadiri sekitar 300 penyandang cacat dan keluarganya.
Dalam upacara itu, hadiah dan bintang jasa dianugrahi kepada 18 orang yang membaktikan diri demi meningkatkan hak azasi manusia dan kesejahteraan penyandang cacat.