Presiden Lee Myung-bak dan Ketua partai oposisi utama Partai Demokrat, Sohn Hak-kyu bertemu pada hari Senin untuk membicarakan berbagai isu yang tertunda.
Mereka mempersempit kesenjangan tentang bagaimana untuk mengatasi utang rumah tangga yang meningkat, skandal korupsi yang melibatkan bank perkreditan dan penciptaan lapangan kerja, tetapi gagal untuk berkompromi di bidang lain.
Dalam sebuah pertemuan yang diadakan di kantor kepresidenan pada Hari Senin pagi, presiden dan pemimpin oposisi menunjukkan perbedaan jelas dalam mengupayakan solusi dan rincian tentang masalah pemotongan biaya kuliah di universitas, perjanjian perdagangan bebas FTA Korea-AS dan penyediaan anggaran tambahan.
Lee dan Sohn setuju untuk merancang langkah-langkah komprehensif untuk mengatasi utang rumah tangga dan untuk mencegah skandal korupsi yang melibatkan bank-bank perkreditan ke depan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Lee Myung-bak meminta kerjasama partai oposisi utama untuk pengesahan rancangan FTA di DPR.
Tetapi Sohn Hak-kyu menyerukan negosiasi tambahan dengan AS, karena hasil negosiasi selama ini belum menemukan titik keseimbangan.