Departemen Pertahanan Korea Selatan telah meminta resmi kepada Departemen Pendidikan untuk merevisi isi buku pelajaran sekolah bertujuannya untuk memperkuat pola pikir siswa tentang pertahanan nasional.
Dalam usulan yang disampaikan ke Kementerian Pendidikan pada tanggal 12 Agustus, pihak Kementerian Pertahanan merasa prihatin terhadap isi buku pelajaran saat ini yang diajarkan kepada anak didik di sekolah-sekolah mengenai sejarah modern Korea.
Kementerian Pertahanan itu menunjukkan empat dari enam buku pelajaran sejarah tidak termasuk ungkapan "legitimasi Republik Korea."
Kementerian Pertahanan juga mencatat bahwa beberapa buku kritis terhadap pemerintahan Korea Selatan masa lalu sebagai rezim otoriter, sementara memuliakan rezim Korea Utara.
Kementerian itu menambahkan isi pelajaran sejarah bagi sekolah-sekolah menjadi penting untuk menyadarkan generasi muda yang mulai pudar pemahamannya tentang nasionalsime dan kedaulatan negara.