Presiden Lee Myung-bak dan Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda sepakat meningkatkan Swap mata uang sampai 70 miliar dolar Amerika, menghadapi ketidakstabilan valuta asing akibat merosotnya ekonomi global. Dengan demikian, Korea Selatan memberikan senilai 70 miliar dolar kepada Jepang dan dapat diserahkan 40 miliar dolar Amerika dan sejumlah Yen, senilai 30 miliar dolar oleh pihak Jepang. Jangka kontrak Swap mata uang antara kedua negara berlaku selama satu tahun.
Kedua kepala negara mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Istana Chungwadae pada hari Rabu dan sepakat pentingnya peningkatan kerjasama mata uang guna menstabilkan secara dini pasar keuangan, ditengah makin parahnya ketidakstabilan ekonomi internasional.
Kedua pemimpin juga setuju akan mengembangkan kerjasama tingkat kerja untuk mebuka kembali negosiasi FTA antara Korea Selatan dan Jepang secepat mungkin.
Dalam kesempatan itu, Presiden Lee dan Perdana Menteri Noda juga sepakat akan tetap melanjutkan hubungan sekutu bilateral, berdasarkan perlunya denuklirsasi Korea Utara secepatnya, demi mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea dan Asia Timur Laut.
Presiden Lee Myung-bak menghimbau perlunya sikap jujur dan aktif pemerintah Tokyo untuk memecahkah persoalan pada masa silam, demi menciptakan hubungan kedua negara yang berprospektif ke depan.
Dalam lawatan Perdana Menteri Yoshihiko Noda ke Korea ini, pemerintah Jepang telah mengembalikan 5 buah diantara 1.205 buah buku kuno Korea yang dijarah selama masa penjajahan Jepang.