Tekanan pembaharuan terus meningkat di partai berkuasa, Partai Nasional Raya-GNP berikut kekalahan dalam pemilu sela untuk memperebutkan jabatan walikota Seoul pada bulan lalu.
Dua-puluh lima anggota parlemen termasuk anggota komite tertinggi GNP, Won Hee-ryong dan Nam Kyung-pil secara terbuka mendesak kantor kepresidenan dan pimpinan partai untuk melaksanakan reformasi.
Para anggota parlemen tersebut mengatakan presiden harus mengeluarkan permintaan maaf kepada publik dan perubahan pedoman pemerintahan nasional yang terfokus pada sejaterahan rakyat dari pertumbuhan ekonomi.
Kubu partai oposisi dan kelompok sipil yang disebut ‘pembaharuan dan Integrasi’, yang memusatkan kelompok politik yang dipimpin oleh pendukung almarhum Presiden Roh Moo-hyun, telah mengusulkan rencana untuk membuat sebuah partai liberal konsolidasi.
Kelompok ini juga mendesak ahli komputer dan profesor Universitas nasional Seoul, Ahn Cheol-soo untuk bergabung dalam upaya tersebut.
Namun, jalan menuju konsolidasi di kubu oposisi tampaknya tidak mulus, karena tuntutan untuk reformasi kepemimpinan juga meningkat pada intern partai oposisi utama, Partai Demokrat –DP dan partai-partai liberal lainnya.