Menghadapi hari raya tradisional Korea menurut penanggalan Imlek, pemerintah Korea mengumumkan rencana pemberian amnesti khusus kepada 955 orang dan penghapusan sekitar 3.700 kasus larangan administrasi di bidang konstruksi.
Amnesti khusus kali ini difokuskan kepada orang-orang yang berpendapatan rendah seperti pebisnis yang bangkrut atau gagal dan belum membayar denda ringan, serta orang yang melakukan pelanggaran hukum untuk pertama kali.
Pelaku kejahatan seksual, penipuan telepon dll, tidak termasuk dalam amnesti kali ini.
Untuk meningkatkan ekonomi konstruksi dan juga daya saing kontrak konstruksi di luar negeri, bagi pebisnis konstruksi yang dilarang melakukan bisnisnya juga diberi amnesti.
Namun demikian politikus, pejabat pemerintah dan kalangan masyarakat atas yang melanggar hukum, termasuk mantan CEO grup Daewo Kim Woo-joong dikecualikan dalam daftar amnesti.