Presiden Lee Myung-bak melontarkan keprihatinan bahwa tekanan berat yang ditujukan kepada kalangan konglomerat akan menghambat kegiatan investasi sebagaimana kalangan politisi hendak memperketat keberadaan kalangan konglomerat untuk memperoleh suara menjelang pemilu pada bulan April mendatang.
Dengan pesta demokrasi semakin dekat, para politisi telah menyuarakan pengawasan ketat terhadap kelompok-kelompok usaha besar.
Menurut pernyataan Presiden Lee dalam pertemuan kabinet yang disampikan oleh juru bicara, Park Jeong-ha, jika pertumbuhan mengalami penurunan, maka dampaknya pada masalah lapangan kerja dan jika kegiatan usaha mengalami tekanan berat, hal ini akan berdampak pada menurunnya investasi. Tentu saja, hal ini semua akan merepotkan seluruh masyarakat.
Selama pertemuan kabinet tersebut, Presiden Lee Myung-bak mengungkapkan kembali komitmennya untuk menekan inflasi sebagaimana disampaikan dalam pidatonya pada awal tahun baru.
Dalam pertemuan kabinet tersebut, disahkan pula sebuah revisi undang-undang yang mana mendaftarkan secara nasional foto dan sidik jari anak-anak di kantor kepolisian agar mencegah kasus hilangnya anak-anak.
Dengan berlakunya undang-undang tersebut, orangtua dapat melaporkan data identitas anak-anak, termasuk foto dan sidik jari dan jika terjadi kasus anak hilang, pihak polisi dapat menggunakan data itu untuk penyelidikan.