Korea Selatan mencatat surplus neraca transaksi berjalan selama 3 bulan terakhir secara berturut-turut, namun pencapain tingkat surplus agak menurun akibat resesi ekspor.
Bank Sentral Korea -BOK mengabarkan bahwa surplus transaksi berjalan Korea pada bulan April lalu mencapai sebesar 1 miliar 780 juta dolar Amerika, sehingga mencatat surplus neraca transaksi.
Al-hasil, necara transaksi berjalan Korea Selatan telah mencatat surplus selama 3 bulan berturut-turut setelah defisit senilai 970 juta dolar pada bulan Januari lalu.
Surplus neraca transaksi untuk barang lewat ekspor dan impor, mencatat surplus sebanyak 1 miliar 100 juta dolar, namun tingkat surplus menurun akibat kemerosotan produk minyak mentah dan semikonduktor dibandingkan pada bulan Maret yang mencatat surplus sebanyak 2 miliar 930 juta dolar.
Lebih khusus lagi, akibat krisis ekonomi asal zona Eropa, volume ekspor terhadap Uni Eropa mengalami kelesuan, sehingga skala ekspor hanya mencapai sekitar 45 miliar 880 juta dolar pada bulan April dibandingkan 47 miliar 380 juta dolar Amerika pada bulan Maret.