Korea Selatan dan Korea Utara dilaporkan saling membahas masalah untuk mengembangkan sumber daya dan energi guna memperoleh sumber daya mineral langka.
Menurut perusahaan umum sumber mineral Korea di Seoul, pada tahun lalu pihak Pyonyang mengusulkan kepada pihak Seoul untuk mengembangkan 7 jenis mineral di Korea Utara jika hubungan kedua Korea dapat pulih kembali.
Pejabat perusahaan umum Korea Selatan itu membahas masalah tersebut ketika dia mengunjungi Korea Utara untuk membahas masalah hubungan normalisasi terkait pertambangan grafit di daerah Jengchon dalam kawasan industri Gaesung pada bulan September tahun 2011 lalu.
Tetapi, perusahaan umum itu menyatakan pembahasan tambahan terhenti, karena pemimpin Korea Utara meninggal dunia pada bulan Desember tahun lalu.
Mineral langka yang dimiliki oleh Korea Utara dapat diamfaatkan untuk kepentingan dalam produksi telpon pintar, laptop dan mobil hibrida. Jumlahynya diperkirakan mencapai paling banyak 20 juta ton.