Menurut hasil penelitian dari Departemen Lingkungan Hidup, kandungan air raksa dan kadmium dalam tubuh masyarakat Korea ditemukan lebih tinggi dibandingkan masyarakat negara lain.
Hasil penelitian tersebut dilaksanakan terhadap 6.000 orang dewasa mulai pada tahun 2009 hingga 2011.
Kepadatan air raksa dalam darah terdapat rata-rata 3,08 mikrogram per liter, lebih tinggi 3 kali lipat dibandingkan masyarakat Amerika dan 5 kali lipat dibandingkan masyarakat Jerman.
Sedangkan, kepadatan kadmium dalam urin terdapat rata-rata 0,58 mikrogram, dan angka ini juga lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan masyarakat Amerika dan Jerman.
Pihak Departemen Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa alasannya adalah air raksa biasa terakumulasi dari ikan seperti ikan tuna dan kadmium dari biji-bijian seperti beras.
Masyarakat Korea suka mengonsumsi makanan yang terbuat dari hasil laut dan nasi, sehingga kepadatan air raksa dan kadmium sangat tinggi.