Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memacu pembangunan jaringan pintar atau Smart Grid untuk pengelolaan energi listrik.
Kementerian Perancangan dan Keuangan Korea mengumumkan keputusan tersebut pada hari Kamis dalam pengumuman tentang arah kebijakan terkait perubahan iklim dan energi.
Pemerintah memprediksi bahwa pemasokan daya lsitrik dan permitaan nampaknya semakin tidak stabil. Pihak pemerintah mengatakan konsumsi daya listirk Korea Selatan akan meningkat lebih cepat dibandingkan rata-rata konsumsi negara anggota OECD. Pemerintah juga menyatakan bahwa keadaan pembangunan infrastruktur listrik, termasuk PLTN semakin sulit dibangun, karena adanya masalah lokasi, kompensasi dan keamanan.
Oleh karena itu, pemerintah sedang mempertimbangkan mempercepat rencana 10 tahun lebih dini untuk membangun sistem Smart Grid yang akan secara tepat memprediksi permintaan daya listrik baik pada gedung maupun rumah tangga. Pada awalnya, pemerintah merencanakan pembanguan sistem Grid itu hingga tahun 2030.
Smart grid adalah infrastrutktur energi listrik generasi penerus untuk pengelolaan terhadap permintan lsitrik dengan memungkinkan pemasok energi listrik dan konsumen saling bertukar informasi.