Korea Selatan dan Amerika Serikat telah sepakat merancang strategi penangkalan untuk mengantisipasi kemungkinan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Kwan-jin dan mitranya dari AS, Leon Panetta sepakat dalam pernyataan bersama yang diumumkan setelah Pertemuan Keamanan Konsultatif ke-44 di Washington DC, Amerika Serikat pada hari Kamis. Kedua belah pihak mengatakan bahwa sebagai bagian strategis, kedua negara akan menggunakan bukan hanya kekuatan konvensional, melainkan juga kemampuan nuklir AS untuk menanggapi ancaman Korea Utara. Kedua belah pihak sepakat menyediakan langkah substansial untuk menjalankan strategi tersebut hingga tahun 2014.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada hari Kamis, Menlu Kim dan Panetta menekankan perlunya Korea Utara untuh menaati Garis Batas Utara –NLL antar-Korea.
Pada kesempatan itu, kedua belah pihak setuju menyelesaikan proses dikembalikannya hak pengawasan strategi saat perang kepada Seoul dari AS hingga tahun 2015 sesuai rencana semula.
Kedua pejabat juga setuju bahwa dalam proses transfer hak kontrol itu, mereka akan mengupyakan cara guna merancang sistem komandan gabungan baru, yang mana militer Korea Selatan harus memimpin dan pasukan AS hanya bertindak selaku pendukung.