Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan Korea Selatan melaporkan pihaknya pada bulan Agustus lalu telah melakukan analisis terhadap air laut di 6 lokasi perairan belahan selatan pulau Jeju, yang terdekat dari Jepang, bekerjasama dengan Komisi Pengawas Tenaga Nuklir.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pihak Kementerian menerangkan bahwa 3 lokasi perairan tidak terpapar zat radioaktif sama sekali dan 3 lokasi lain terkena bocoran zat radioaktif, meski sangat sedikit. Tetapi, jumlah kontaminasi zat tersebut berada pada level dibawah angka rata-rata yang terhitung selama 5 tahun, sebelum terjadinya kerusakan PLTN Fukushima, Jepang.
Pejabat Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan menyebutkan hasil penelitian kali ini dinilai menjadi data yang sangat penting untuk membuktikan keamanan perairan laut disekitar Korea Selatan, dikarenakan 6 lokasi perairan yang dilibatkan dalam penelitian adalah gerbang pintu aliran arus laut hangat Kuroshio, Jepang.
Mengingat tingginya kekhawatiran dikalangan masyarakat Korea Selatan atas air yang tercemar zat radioaktif dari Jepang, pihak Kementerian akan melaksanakan penelitian zat radioaktif, 1 atau 2 kali pada setiap bulan. Hingga saat ini, penelitian dilakukan hanya sekali setiap kuartal.