Partai Demokrat mengklaim sepuluh hari sebelum pemilihan presiden tahun lalu, tiga agen Komando Perang Maya mengirim pesan Twitter mengatakan calon partainya Moon Jae-in tidak layak menjadi panglima. Pesan itu rupanya dibaca sekitar 25 ribu follower.

Tuduhan terhadap lembaga pemerintah, yang dirancang untuk melawan ancaman divisi perang maya Korea Utara, muncul selama inspeksi parlemen tahunan terkini, selain kecurigaan terhadap 300 pesan Twitter dan blog yang mengkritik Moon.

Pada hari Kamis (17/10/2013), Partai Demokrat (DP) menuntut penyelidikan menyeluruh, seraya mengatakan militer jelas ikut campur dalam persaingan ini. Kementerian pertahanan dan jaksa militer telah meluncurkan sebuah penyelidikan. Dan kementerian mengatakan jika aktivitas online dituduh bermuatan politis, mereka yang terlibat akan dihukum karena melanggar kebijakan layanan jejaring sosial militer.

Tapi anggota parlemen Partai Demokrat mengatakan dalam sebuah program radio, adalah tidak tepat membiarkan kementerian pertahanan menangani penyelidikan sendirian. Pemimpin Fraksi Partai Jun Byung-hun juga mengatakan pihaknya akan menemukan kebenaran, seraya mengatakan ini adalah kasus pertama intervensi militer di dunia politik dalam 25 tahun.

Partai berkuasa Partai Saenuri mengkritik Partai Demokrat karena mengabaikan keamanan dan mencoba untuk menggunakan taktik politik. Anggota Dewan Tertinggi Saenuri Han Ki-ho mengatakan memang terdapat bukti menteri pertahanan memerintahkan markas perang maya untuk menjaga netralitas. Dia mengatakan Partai Demokrat menggunakan kasus ini sebagai serangan politik bagi partai yang berkuasa.

Anggota dewan tinggi Yoo Ki-June mengatakan agen-agen yang terlibat dalam aktivitas online belum diberikan imbalan dan intervensi itu tidak terorganisir. Yoo juga mengatakan Partai Demokrat membocorkan data intelijen rahasia ke Korea Utara ketika mengeluarkan tuduhan. Dia mengatakan ada lebih banyak yang akan hilang dari pemeriksaan parlemen daripada yang bisa didapat.