Pemerintah AS diketahui memberi respon terhadap permintaan Seoul yang meminta kepastian apakah Presiden Korea Selatan adalah salah satu dari 35 pemimpin dunia yang diduga dipantau Badan Keamanan Nasional (NSA) AS di masa lalu.
Menurut sumber-sumber diplomatik, pemerintah Korea Selatan secara resmi mengajukan permintaan tersebut melalui berbagai saluran diplomatik, termasuk kedutaan besarnya di Washington, menyusul laporan NSA telah membuat sebuah program yang digunakan memata-matai 35 pemimpin dunia.
Dalam permintaan tersebut, Seoul menekankan pengungkapan terbaru jauh lebih serius dibanding kecurigaan pada Juli tahun lalu bahwa NSA memata-matai kedutaan-kedutaan di AS untuk mengumpulkan data intelijen, termasuk kedutaan Korea Selatan.
Seoul meminta Washington menjelaskan tuduhan terbaru, dengan mengatakan meski kegiatan pengamatan NSA kepada para pemimpin dunia dilaporkan telah dilakukan pada tahun 2006, ada juga yang mengklaim badan tersebut terus terlibat dalam kegiatan ini.
Sebagai responnya, Washington mengatakan mereka mengerti pandangan Seoul tentang masalah itu.
Di saat sejumlah negara membuat permintaan yang sama seperti Seoul, otoritas Korea Selatan percaya sangat tidak mungkin bagi Washington mengkonfirmasi permintaan setiap negara yang meminta verifikasi tersebut.