Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Zona Pertahanan Udara Cina persulit keadaan Asia Timur Laut

Write: 2013-11-27 15:17:19

AS telah menerbangkan dua pesawat pembom B-52 melalui wilayah Zona Identifikasi Pertahanan Udara terbaru yang diklaim Cina.

Pentagon mengatakan, pihaknya tidak memberitahu pihak berwenang Cina sebelumnya tentang penerbangan dua pesawat tempur bersenjata mereka. Para pejabat Amerika mengatakan AS sengaja melanggar zona Cina.

Pada hari Rabu (27/11/2013), Menteri Luar Negeri Seoul Yun Byung-se mengatakan pada sebuah forum bahwa zona pertahanan udara Cina lebih mempersulit situasi yang sudah rumit di Asia Timur Laut. Yun memperingatkan hal yang lebih buruk bisa terjadi jika nasionalisme muncul di tengah isu-isu teritorial dan perselisihan sejarah perang Jepang.

Korea Selatan, Cina, Jepang dan Amerika Serikat bergerak cepat untuk menghindari skenario terburuk selain melindungi kepentingan mereka di wilayah ini.

Sebuah sumber AS mengatakan Seoul dan Washington telah mengadakan serangkaian konsultasi informal. Para pejabat AS mengatakan prihatin pada batas pertahanan udara yang tumpang tindih dengan medan beroperasi AS dan itu bisa mempengaruhi aliansi trilateral dengan Korea Selatan dan Jepang. Sumber-sumber lain mengatakan Wakil Presiden Joe Biden kemungkinan akan membahas masalah tersebut selama perjalanan ke Asia Timur Laut awal bulan depan.

Sementara itu, Cina sedang berusaha mencegah Korea Selatan memihak Jepang dan Amerika Serikat atas keprihatinannya pada Terumbu Karang Ieodo Korea Selatan, yang berada di bawah zona pertahanan udara baru Cina.

Sementara menanggapi ketegasan Amerika Serikat dan Jepang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Qin Gang menekankan Beijing hanya ingin menjaga perdamaian dan stabilitas regional melalui komunikasi dan dialog dengan Seoul.

Mengenai sekelompok pulau yang disengketakan, yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Cina, Tokyo ingin mencairkan hubungan dingin dengan Seoul dan mengembalikan aliansi trilateral dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat terhadap Cina.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Seoul Cho Tae-young mengatakan pada hari Rabu pemerintah akan meninjau cara memaksimalkan kepentingan nasional Korea Selatan. Juru bicara itu mengatakan dia tidak tahu apakah pemerintah akan bergandengan tangan dengan Jepang atau Taiwan terhadap Cina, tetapi menekankan hak Korea Selatan atas terumbu karang bawah laut yang tidak akan terpengaruh dengan batas pertahanan Cina.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >