Badan Intelijen Nasional (BIN) Korea Selatan menyampaikan arahan atas rencana reformasinya di hadapan parlemen di tengah tuduhan intervensi pada pemilihan presiden tahun lalu.
Ketua BIN, Nam Jae-joon menyebutkan pada sesi komite khusus reformasi BIN di DPR pada hari Kamis (12/12/2013), pihaknya akan mencabut hak akses istimewa untuk bebas keluar-masuk ke DPR, partai politik dan perusahaan media. Dengan demikian, BIN menarik sejumlah penghubung yang ditempatkan di DPR, partai politik dan perusahaan media, dan melarang penghubung mengakses ke organisasi tersebut.
Selain itu, BIN akan melakukan serangan mental atau perang psikologis, ketika mengeluarkan propaganda terkait sistem rezim Korea Utara, dan juga melarang sebutan yang berkaitan dengan partai dan politisi tertentu.
Seluruh pegawai BIN akan disumpah untuk tidak melakukan intervensi politik. Badan itu juga merencanakan akan mendirikan komisi peninjauan keabsahan atas aktivitas perang psikologis.
Ketua BIN mengatakan sangat menyesal atas ketidakpercayaan dari masyarakat.