Pemerintah Tokyo menyampaikan sikapnya yang sudah memberikan kompensasi penuh, termasuk bentuk permohonan maaf, mengenai isu wanita penghibur paksa yang diperbudak di masa penjajahan Jepang.
Jepang menunjukkan dokumen yang menyimpulkan masalah sejarah dengan negara-negara sekitarnya pada tayangan pengumuman isu sejarah masa lalu di situs internet dalam bahasa Inggris di Kedutaan Besar Jepang untuk Amerika Serikat.
Dalam dokumen sebanyak 14 halaman, situs itu menuliskan rincian respon atas tudingan kepada Jepang. Secara khusus, terkait isu wanita penghibur paksa, pihaknya menegaskan telah menghaturkan permohonan maaf secara tulus melalui pernyataan mantan menteri Yohei Kono pada tahun 1993. Perdana Menteri Shinzo Abe dituliskan pula telah menyampaikan rasa penyesalan mendalam tentang soal itu.
Pemerintah Tokyo juga merespon bahwa isu ganti rugi telah diselesaikan seluruhnya melalui perjanjian antara Korea Selatan dan Jepang yang ditandatangani tahun 1965. Ditegaskannya, Dana Wanita Asia telah diresmikan sebagai tanda kompensasi.
Pihaknya juga menjelaskan telah memberi ganti rugi kepada 280 korban wanita penghibur asal Korea Selatan dan Taiwan secara pribadi dan mengeluarkan dana senilai 5 juta yen untuk bantuan kesejahteraan.
Pihak kedutaan besar Jepang di Amerika dikabarkan tetap memperbaiki rincian dokumen ini sejak akhir tahun lalu.