Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 20 negara ekonomi maju sepakat melaksanakan langkah keuangan melalui koordinasi dan komunikasi antar negara-negara anggota secara hati-hati dan jelas, mengingat implikasinya pada ekonomi global.
Selain itu, produk domestik bruto G20 secara kolektif bisa dinaikkan setidaknya 2% jika dibandingkan proyeksi sekarang dalam lima tahun ke depan.
Pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 negara paling kuat di ekonomi global berakhir di Australia pada tanggal 23 Februari waktu setempat, dengan memutuskan komitmen bersama.
Pada pertemuan ini, tekanan wakil Perdana Menteri Korea Selatan Hyon Oh-seok pada program bank sentral Amerika yang memangkas dana stimulus besar-besaran sangat disoroti, karena mempertimbangkan imbasnya pada ekonomi global, termasuk negara-negara berkembang.
Dalam pertemuan di Sidney, terlihat silang pendapat yang ketat antara negara-negara maju yang mendukung pelonggaran kuantitatif Amerika, seperti Inggris dan Australia dengan negara-negara berkembang yang memprotesnya, termasuk India, Indonesia dan Brazil.