Pemerintah Seoul dan Asosiasi Dokter Korea yang sempat berseteru tentang kebijakan kesehatan pemerintah, termasuk telemedis, secara prinsip telah menyepakati hal-hal penting.
Kementerian Kesejahteraan dan Kesehatan, dan Asosiasi Dokter masing-masing mengadakan jumpa pers pada tanggal 17 Maret untuk merilis hasil pembahasan yang terus digelar sejak aksi mogok terakhir tanggal 10 Maret lalu.
Kedua pihak menyepakati proyek telemedis akan dilakukan dalam mode tes uji coba selama 6 bulan ke depan mulai bulan April untuk memastikan keamanan dan keefektifannya. Setelahnya, hasil uji coba itu akan dipertimbangkan dalam revisi UU.
Untuk mencegah penyelewengan saat rumah sakit nirlaba beroperasi, akan didirikan badan pertimbangan yang melibatkan para dokter.
Terkait jam kerja para dokter praktik yang lebih dari 100 jam dalam sepekan, secara bertahap akan dikurangi mengingat contoh di Eropa yang menerapkan 48 jam kerja.
Asosiasi dokter menyatakan akan menggelar pemungutan suara anggota untuk mengetahui kemungkinan menerima rancangan konsultasi tersebut atau tidak, mulai hari Jumat ini selama 4 hari.