Pemerintah Korea Selatan berencana menghapus sekitar 2.200 atau 20 persen regulasi bisnis hingga 2016.

Presiden Park Geun-hye memimpin pertemuan para pejabat, pakar dan pengusaha di kantornya pada hari Kamis (20/3/2014) dan membahas cara-cara untuk meningkatkan langkah deregulasi pemerintah.

Park menjelaskan peningkatan investasi dengan deregulasi merupakan prasyarat untuk menyeimbangkan antara ekspor dan permintaan domestik. Jika pemerintah pasif dalam mereformasi regulasi sementara mendesak dunia usaha memperluas investasinya, tidak akan ada yang mempercayai pemerintah dan mau berinvestasi.

Dia mengatakan inisiatif Ekonomi Kreatif yang ditandatanganinya tidak dapat berkembang jika aturan-aturan lama mencegah penyatuan dan pengaplikasian teknologi baru.

Presiden dan pejabat-pejabatnya melakukan dengar pendapat dengan sekitar 60 pebisnis, termasuk CEO dan Ketua Doosan Group Park Yong-man.

Tahun ini, pemerintah telah menetapkan target menghapus 1.100 peraturan dan berencana menetapkan sejumlah peraturan yang harus dikeluarkan dari masing-masing kementerian ekonomi terkait.

Tetapi para pemimpin bisnis seperti wakil ketua Federasi Industri Korea Lee Seung-cheol mengatakan langkah itu tidak cukup baik, seraya memberi peringatan bagi para birokrasi.

Untuk mencegah peraturan baru berkembang, pemerintah berencana memperkenalkan sebuah sistem regulasi tertutup "bergaya Inggris" mulai tahun depan. Ini berarti pemerintah akan menetapkan total pengeluaran tertentu yang harus diemban bisnis dan masyarakat terkait regulasi.

Pemerintah juga akan memperkenalkan "sistem regulasi negatif" yang berarti akan mengizinkan semua kegiatan usaha dengan prinsip batasan pengecualian tertentu. Sebuah "sistem regulasi pembatalan otomatis" secara otomatis akan mencabut peraturan yang sudah berlaku lima tahun setelah diaktifkan. Pemerintah akan menerapkan aturan baru itu mulai bulan April bagi perusahaan dan teknologi baru pertama untuk meningkatkan investasi di sektor swasta.