Seorang pejabat pemerintah Seoul menerangkan pesawat tanpa awak (drone) yang jatuh di pulau Baengnyeong pada hari Senin (31/3/2014) dibenarkan lepas landas dari sebuah bandara berlokasi di laut barat Korea Utara.

Pejabat itu menyebutkan pesawat itu terdeteksi Angkatan Udara Korea Selatan berangkat dari bandara Oncheon di Provinsi Hwanghae Selatan dan terbang dengan ketinggian lebih dari 3 kilometer menuju pulau Baengnyeong.

Jubir Kementerian Pertahanan Kim Min-seok menyatakan sekitar pukul 12.40 siang tanggal 31 Maret, tepat setelah Korea Utara memulai latihan militer penembakan ke perairan laut Selatan, brigade marinir keenam Korea Selatan membalas tembakan itu dengan sekitar 300 unit meriam Vulcan selama 5 menit.

Kim menambahkan, namun tidak jelas apakah marinir menargetkan tembakan pada drone di pulau itu pada pukul 4.00 sore.

Sementara, pesawat tak berawak yang ditemukan di Paju, Provinsi Gyeonggi sepekan sebelumnya dikonfirmasi mengambil gambar di sekitar kantor kepresidenan dengan mengelilingi wilayah itu sekitar 20 detik.

Analisis itu disampaikan seorang pengamat yang ikut dalam analisis drone berdasarkan jumlah gambar yang diambil dan kecepatan pesawat. Pengamat tersebut menambahkan, meski pesawat dilengkapi dengan perangkat transmisi gambar, pengiriman gambar tidak dimungkinkan, karena kamera dalam drone tidak terhubung dengan kabel transmisi.