Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan telah melakukan penelitian soal dampak lingkungan lapangan tembak militer dalam ruangan secara keseluruhan, setelah siaran KBS melansir lapangan tembak dalam ruangan milik Angkatan Udara terkontaminasi timbal baru-baru ini.
Menurut hasil penelitian itu, kementerian mengatakan zat timbal melebihi nilai referensinya di 35 lokasi atau 74% dari 47 tempat yang diteliti.
Secara khusus, di sebuah satuan brigade artileri Angkatan Darat, bahan timbal yang terdeteksi adalah 60 miligram yang 12.000 kali lebih besar dari nilai referensinya.
Sebanyak 60 dari 208 pengawas ruangan tempat latihan menembak dalam ruangan juga memperlihatkan darah mereka di dalamnya mengandung bahan timbal melebihi normal.
Jika timbal terkumpul secara kronis di dalam tubuh, akan mengakibatkan anemia atau cacatnya fungsi ginjal.
Kementerian Pertahanan berencana akan melengkapi sarana mereduksi logam berat di lapangan tembak yang sudah ada hingga paruh pertama tahun depan. Lapangan tembak yang baru akan dibangun nantinya juga akan diterapkan standar baru.
Tiga per empat lapangan tembak indoor militer secara serentak ditutup untuk memperbaiki lingkungan, sehingga gangguan pada latihan militer diperkirakan tidak akan terhindarkan untuk beberapa waktu ke depan.