Jumlah tentara yang membutuhkan perhatian khusus seperti Sersan Lim yang membuat insiden penembakan mencapai 20% dari seluruh tentara di Korea Selatan.
Tentara-tentara yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan kehidupan militer ini terbagi dalam tiga kelompok, yaitu kelas A yang diperhatikan secara khusus karena mencoba membunuh diri, kelas B yang sifatnya tidak normal, dan kelas C yang memiliki kondisi fisik lemah atau tentara yang baru masuk pasukan.
Diantaranya, tentara dengan kategori kelas A tidak boleh bertugas di pos umum (GOP), namun kelas B dan C masih bisa dikecualikan. Sersan Lim dimasukkan bertugas di GOP karena diklasifikasikan dalam kelas B.
Sementara, dari seluruh tentara divisi 22 yang menjadi tempat insiden penembakan, jumlah tentara kelas A mencapai 300 orang, jumlah tentara kelas B dan C masing-masing mencapai 500 dan 1.000 orang. Jumlah tersebut adalah 20% dari total pasukan divisi 22.
Sehubungan hal tersebut, Kementerian Pertahanan Korea Selatan akan memeriksa tentara-tentara yang membutuhkan perhatian khusus dan meninjau budaya kehidupan di dunia militer.