Presiden Park Geun-hye mendesak Korea Utara mengambil keputusan terakhir dengan membuang program nuklirnya saat berpidato di sidang umum PBB ke-69 pada tanggal 24 September 2014 waktu setempat.
Dia menekankan senjata nuklir yang mengancam perdamaian di Semenanjung Korea dan Asia Timur harus diakhiri secepatnya. Ditambahkannya, dengan Korea Utara membuang program nuklirnya secara sukarela, Korea Selatan akan mendukung pengembangan ekonomi Korea Utara bersama bantuan dunia internasional.
Dia juga mengutarakan masalah HAM di Korea Utara menjadi salah satu masalah yang mencemaskan dunia internasional. Secara khusus, Presiden Park mendesak PBB dan negara-negara terkait harus memberikan dukungan yang dibutuhkan agar para pengungsi Korea Utara dapat memilih negara tujuan suaka politik yang sesuai dengan keinginan mereka.
Presiden Park meminta peran dunia internasional agar dua Korea dapat mewujudkan unifikasi. Selain itu, secara tidak langsung, ia menyinggung masalah wanita penghibur paksa tentara Jepang dan menekan Jepang agar mengambil tindakan penuh kejujuran.
Presiden Park menegaskan pelecehan seksual terhadap para wanita saat pecah perang adalah perilaku yang berlawanan dengan HAM dan kemanusiaan.
Ia, selanjutnya, menyatakan Korea Selatan akan ikut aktif bersama dunia internasional menghapus teror bagi warga asing saat berlangsung KTT Dewan Keamanan PBB yang dipimpin Presiden AS, Barack Obama.
Presiden Park yang telah menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke Kanada dan hadir di sidang umum PBB di New York akan kembali dari AS pada hari Kamis (25/9/2014) waktu Korea Selatan.