Korea Utara mengancam akan melakukan serangan fisik lebih kuat jika aktivis Korea Selatan terus mengirim selebaran propaganda anti Pyongyang.

Pada pernyataan yang dirilis pada hari Senin (12/10/2014), Korea Utara menggarisbawahi jika provokasi seperti penyebaran selebaran propaganda berlanjut, militer dan rakyat Korea Utara tidak segan-segan merespons dengan serangan fisik yang lebih keras.

Melalui pernyataan itu, untuk pertama kalinya Korea Utara mengakui mereka mengambil inisiatif tindakan militer dalam baku tembak antar dua Korea pada hari Jumat lalu (10/10/2014). Dalam pernyataannya, unit militer Korea Utara meluncurkan aksi tempur untuk menghancurkan sejumlah balon yang mengirim selebaran anti Korea Utara dan memblokir distribusi balon tersebut.

Meski demikian, Korea Utara masih membuka kemungkinan penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi putaran kedua dengan Korea Selatan, seperti yang telah disepakati. Pyongyang menerangkan pertemuan tingkat tinggi antara Korea Selatan dan Utara yang digelar di Incheon pada 4 Oktober telah menciptakan kesempatan yang signifikan bagi dua Korea untuk memulihkan hubungan bilateral. Korea Utara juga menegaskan pentingnya melanjutkan iklim perbaikan hubungan antar dua Korea, melalui pertemuan susulan yang telah direncanakan.