Korea Selatan telah merobohkan menara pohon natal berusia 43 tahun dekat wilayah kemelut di perbatasan antar Korea, yang telah menjadi sumber konflik antara dua Korea.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan di Seoul mengatakan pada hari Rabu (22/10/2014) bahwa menara di atas bukit Aegibong di Gimpo, Provinsi Gyeonggi, dirobohkan karena ditemukan risiko runtuh saat pemeriksaan keamanan tahun lalu. Pejabat itu menambahkan pembongkaran sebelumnya ditunda karena kesulitan anggaran.

Pejabat itu juga menolak spekulasi pembongkaran terkait baku tembak antara kedua Korea.

Cahaya dari menara selama Natal telah menjadi ritual tahunan Seoul sampai kedua Korea sepakat menghentikan kegiatan propaganda di daerah perbatasan pada tahun 2004.

Namun, Seoul melanjutkan acara penyalaan pohon natal di tahun 2010 setelah Korea Utara menenggelamkan kapal angkatan laut Korea Selatan, Cheonan, dan serangan artileri di Pulau Yeonpyeong.

Pyongyang mengutuk keras pohon natal itu sebagai perang psikologis dan memperingatkan adanya penyerangan.