Korea Utara mengirim pesan setelah terjadi penyebaran selebaran anti Pyongyang, dan mengatakan mempertimbangkan kembali pertemuan tingkat tinggi antara dua Korea.
Kementerian Unifikasi Seoul menyebutkan Korea Utara mengirim pesan pada hari Minggu pagi (26/10/2014) atas nama Komisi Pertahanan Nasional ke Kantor Keamanan Nasional Kepresidenan melalui saluran militer Laut Kuning.
Dalam pesan itu, Pyongyang mengutuk otoritas Korea Selatan yang membiarkan kelompok sipil mengirim selebaran pada Sabtu malam (25/10/2014).
Pesan itu juga mengutarakan kelalaian tersebut memperlihatkan Seoul tidak menyambut proposal Pyongyang untuk memperbaiki hubungan antar Korea, sehingga Korea Utara tengah mempertimbangkan kemungkinan pertemuan tingkat tinggi dalam kondisi seperti itu.
Pada pesan balasan yang dikirim hari Senin pagi, pemerintah Seoul membenarkan tidak adanya basis legal yang bisa memblokir kelompok sipil mengirim selebaran ke belahan Utara. Seoul mendesak Korea Utara menyampaikan sikap yang jelas atas pertemuan tingkat tinggi yang telah disepakati keduanya.
Jubir Kementerian Unifikasi Seoul, Lim Byeong-cheol, pada pengarahan rutin hari Senin (27/10/2014) menjelaskan Korea Utara semestinya tidak menggunakan soal kebebasan berekspresi sebagai pemicu provokasi atau prasyarat pembicaraan. Dia juga memastikan Seoul tidak mengubah sikapnya untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi putaran kedua sejalan dengan persetujuan dua Korea sebelumnya.