Presiden Park Geun-hye mendesak upaya melepaskan diri dari krisis ekonomi, dengan melakukan investasi untuk memulihkan ekonomi, meskipun defisit anggaran meningkat.
Dalam pidato kebijakan rancangan anggaran tahun 2015 di Majelis Nasional pada hari Rabu (29/10/2014), dia menyatakan akan mencurahkan upaya agar rakyat Korea Selatan merasakan langsung kinerja rencana reformasi ekonomi 3 tahun di tahun depan.
Untuk itu, pertama-tama, Presiden Park akan menaikkan anggaran keamanan tahun depan sebanyak 17,9%, menjadi 14,6 triliun won. Dia juga mengajukan pengecekan besar-besaran pada kondisi keamanan nasional, dan berdasarkan hasil itu akan memperbaiki dan memperkuat fasilitas-fasilitas yang kurang aman.
Presiden juga menegaskan reformasi dana pensiun pegawai negeri sangat mendesak, sehingga lembaga legislatif diminta aktif mendorong penyelesaian rancangan itu hingga akhir tahun ini.
Bersamaan dengan itu, dia menerangkan untuk pertama kalinya anggaran kesejahteraan tahun depan menembus 30% dari total anggaran pemerintahan, yang mencapai 115,5 triliun won.
Presiden Park juga menyinggung strategi reformasi manufaktur yang akan diaktifkan agar industri manufaktur bisa menjadi perintis pasar.
Park mengatakan akan berupaya secepatnya menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Cina, Selandia Baru, dan Vietnam. Lebih jauh dikatakannya, dia memandang industri jasa bisa diperbantukan untuk memulihkan permintaan lokal, dan karenanya, industri jasa yang berprospek ke depan, seperti kesehatan, pariwisata, dan keuangan strategis akan dikembangkan lebih agresif.