Menyusul pertemuan puncak antara Korea Selatan dan Cina pada hari Senin (10/11/2014) di Beijing, Presiden Park Geun-hye dan Presiden Xi Jinping mendeklarasikan perjanjian perdagangan bebas diantara kedua negara.

Kedua pihak menyatakan total 22 bab dalam FTA telah selesai, termasuk bidang komoditi, jasa, investasi, keuangan, dan komunikasi.

Cina menyepakati akan menghapuskan tarif terhadap 91% barang impor dan 85% pendapatan hasil impor dalam 20 tahun mendatang. Sementara, Korea Selatan akan menghapuskan tarif terhadap 92% barang dan 91% pendapatan hasil impor.

Secara khusus, untuk pertama kalinya Cina memasukkan perdagangan elektronik ke dalam bidang keuangan dan komunikasi FTA. Namun, beras disepakati dikecualikan sepenuhnya dalam FTA antara Korea Selatan dan Cina. Selain itu, sebanyak 610 jenis barang, termasuk cabe, bawang putih, bawang merah, daging sapi dan babi, serta apel dan pir sepakat akan dibebaskan dari penurunan tarif.

Istana Cheongwadae menjelaskan capaian FTA dengan Cina akan memacu imbas pemangkasan tarif senilai 5,45 miliar dolar tahunan, tapi hasil pertanian dan perikanan akan berada di level terendah.

Menurut Istana Cheongwadae, jalinan FTA Korea Selatan dengan Cina ini adalah yang ke-13 dengan wilayah ekonomi Korea Selatan berada di peringkat ke-3, dengan 73,2% yang dibandingkan dengan PDB seluruh dunia.

Kedua negara akan menandatangani secara resmi perjanjian perdagangan bebas pada awal tahun depan dan akan diberlakukan di tahun depan.