KTT G20 di Australia ditutup dengan mengeluarkan Deklarasi Pemimpin yang menampilkan rencana inovasi ekonomi tiga tahun.

Dalam KTT G20 tersebut, Presiden Park Geun-hye menekankan kerja sama kebijakan mata uang antara negara G20 karena perubahan nilai mata uang dari negara maju membuat negara berkembang terbebani.

Menurut Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian merangkap Menteri Strategi dan Keuangan, Choi Kyung-hwan, Presiden Park juga secara tidak langsung menyatakan keprihatinan atas rendahnya mata uang yen Jepang dengan mengatakan kebijakan negara maju yang hanya memikirkan kondisi perekonomian negaranya sendiri cukup memberi pengaruh negatif kepada negara-negara sekitarnya.

Selain itu, Presiden Park memperkenalkan upaya pemerintah Korea Selatan untuk merespons perubahan iklim dan mendesak keterlibatan negara anggota G20 dalam pembentukan sumber keuangan bagi Dana Iklim Hijau.

Sementara, IMF dan OECD mengapresiasi prestasi PDB Korea Selatan berdasarkan rencana inovasi ekonomi tiga tahun, meliputi ekonomi kreatif, yang terbesar diantara negara anggota G20. Pihaknya memperkirakan PDB Korea Selatan tahun 2018 akan meningkat 4,4% atau 60 triliun won dengan rencana inovasi ekonomi tiga tahun.

Presiden Park menyelesaikan jadwal kunjungan APEC, ASEAN+3, dan G20, dan kembali ke Korea Selatan pada hari Senin (17/11/2014).

Cheongwadae menilai rencana inovasi ekonomi tiga tahun yang diakui pemimpin dunia dan penandatanganan FTA dengan Cina dan Selandia Baru adalah prestasi terbesar dalam kunjungan kali ini.