Pemerintah Seoul secara resmi mengusulkan pertemuan antar-Korea pada bulan depan.
Pada konferensi darurat di hari Senin (29/12/2014), Menteri Unifikasi Seoul, Ryoo Kihl-jae, mengatakan pemerintah menyampaikan niatan untuk mendiskusikan kepentingan bilateral dengan Korea Utara, termasuk soal reuni anggota keluarga terpisah saat perang Korea.
Dalam pesan yang dikirim kepada Direktur Kim Yang-gon di Biro Umum Front Persatuan Korea Utara, menteri mengungkapkan harapannya bahwa pertemuan pejabat antar-Korea akan dapat diwujudkan baik di Seoul atau Pyongyang, atau lokasi lain yang disetujui keduanya.
Menteri, yang juga Wakil Ketua Komisi Persiapan Unifikasi Kepresidenan juga menjelaskan 6 langkah promosi unifikasi perdamaian di tahun depan, yang akan menandai 70 tahun kemerdekaan dan juga terbelahnya dua negara.
Ryoo menerangkan Korea Selatan berkeinginan meluncurkan upaya merestorasi homogenitas bangsa Korea di 2015. Untuk itu, Komisi Persiapan Unifikasi akan membahas prospek kerja sama dengan Korea Utara untuk melestarikan bahasa dan budaya di Semenanjung Korea, bersama sektor swasta lainnya.
Ditambahkannya, Seoul berupaya memecahkan soal kemanusiaan secara fundamental, seperti konfirmasi keberadaan anggota keluarga terpisah apakah masih hidup atau meninggal, serta pertukaran surat dan pesan melalui video.
Dia juga menegaskan Korea Selatan berencana akan meluncurkan langkah spesifik bagi pembangunan Taman Perdamaian di zona demiliterisasi (DMZ) dan juga tim pengkaji antar-Korea untuk meneliti ekologi DMZ.