Kementerian Luar Negeri menegaskan pada hari Rabu (28/1/2015) bahwa ti dak ada warga Korsel yang tewas atau terluka selama serangan teroris dari kelompok Islamic State di sebuah hotel Libya.
Kementerian mengatakan menjamin keberadaan sekitar 40 warga Korea Selatan yang tinggal di Tripoli, ibu kota negara Afrika utara, dan sudah memverifikasi bahwa tidak ada yang terkena dampak serangan itu.
Kementerian Luar Negeri Libya juga menegaskan tidak ada korban asal Korea Selatan.
Sebelumnya, AFP mengutip pihak berwenang Libya yang mengatakan warga Korea Selatan ada di antara lima korban asing pada serangan teroris di Corinthia Hotel di Tripoli, di hari Selasa (27/1/2015).
Orang-orang bersenjata, yang mengaku kelompok dari Islamic State, dilaporkan menyerbu hotel sekitar pukul 10.00 pagi, pada hari Selasa, menyerang tamu dan penjaga keamanan sebelum berakhir dengan meledakkan sabuk peledak.
Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas, termasuk lima warga asing, diantaranya satu warga Amerika, satu warga Prancis, dan tiga dari Eropa Timur.
Menurut AFP, orang-orang bersenjata meledakkan sebuah bom mobil di luar hotel, kemudian bergegas masuk dan melepaskan tembakan. Setelah baku tembak dengan pasukan keamanan Libya empat jam lamanya, penyerang meledakkan sabuk berbahan peledak di lantai 24 hotel, menewaskan dirinya dan satu sandera.
Islamic State perwakilan Libya, melalui Twitternya, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, mengatakan ini sebagai balas dendam atas kematian Abu Anas al-Libi, seorang teroris Al-Qaeda yang didakwa di Amerika Serikat karena mengebom kedutaan besar AS.
Pemerintah Korea Selatan telah melarang melakukan perjalanan ke Libya sejak 2011.