Presiden Park Geun-hye mengatakan, mengingat semakin sulitnya memprediksi keamanan di Semenanjung Korea, militer Korea Selatan diserukan untuk mempertahankan ketegasan dan akurasi untuk mencegah provokasi Korea Utara.
Dalam pertemuan pertahanan integrasi pusat pada hari Kamis (5/2/2015), Presiden Park mengatakan Korea Utara tidak menunjukkan tanda-tanda menanggalkan kebijakan pengembangan bersama nuklir dan ekonominya, sebaliknya terus mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik jarak jauh.
Dia lebih lanjut mengatakan meski Seoul sudah menawarkan dialog tanpa syarat, Korea Utara hanya mengangkat berbagai permintaan yang tidak logis dan melanjutkan ancaman provokatif.
Menurut Presiden Park, perhatian dunia sangat tertuju pada soal HAM Korea Utara dan juga akan lebih sulit memperkirakan keamanan di Semenanjung Korea, menyusul kasus peretasan Sony.
Park menegaskan pula konflik dunia dan ancaman aksi terorisme sudah melampaui level berbahaya, dan juga memperingatkan seriusnya ancaman trans-nasional bentuk baru dan ancaman diluar militer.
Presiden Park menekankan perlunya membangun struktur kerja sama yang lebih akrab dari sebelumnya antara sipil, pegawai pemerintah, militer, dan kepolisian. Dia juga meminta seluruh instansi pemerintah yang terkait keamanan harus meninjau intensif sistem keamanan yang sejalan dengan perubahan prospek diplomatik di dalam maupun luar negeri.
Pertemuan hari ini dihadiri 230 peserta, termasuk perdana menteri dan anggota kabinet.