Jaksa mengeledah markas Keangnam Enterprises di Seoul, pada hari Rabu (18/3/2015). Penggeledahan itu muncul sebagai bagian penyelidikan dugaan perlakuan istimewa dari Korea Resources Corporation (KORES), sebuah perusahaan energi dan sumber daya yang dikelola negara, atas transaksi saham tambang nikel di Afrika.
Kasus ini merupakan salah satu kunci kecurigaan pada korupsi yang berkaitan dengan diplomasi sumber daya yang dilakukan selama pemerintahan Lee Myung-bak sebelumnya.
Jaksa menduga Keangnam Enterprises terlibat penipuan dan penggelapan proses jual beli saham untuk proyek pengembangan tambang nikel di Ambatovy, Madagaskar. Keangnam Enterprises dan perusahaan sumber daya milik negara ada di antara tujuh perusahaan yang menginvestasikan 1,9 triliun won ke dalam proyek tambang.
Jaksa percaya Korea Resources Corporation memberikan perlakuan istimewa, termasuk memperpanjang batas waktu pembayaran dan pembayaran dalam bentuk, kepada Keangnam Enterprises, setelah perusahaan gagal menginvestasikan jumlah sesuai yang dijanjikan dalam proyek karena kondisi keuangan yang parah.
Penyidik juga mengeluarkan tuduhan bahwa perusahaan pertambangan milik negara merugi lebih dari sepuluh miliar won akibat perlakuan istimewa ini.
Tuduhan pertama muncul ketika perusahaan milik negara membeli seluruh saham Keangnam Enterprises dalam proyek pembangunan di bulan Maret 2010, setelah Keangnam mengalami gagal bayar di tahun 2009.
Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada proyek tambang, perusahaan konstruksi diminta memberikan kembali sahamnya dan hanya mendapatkan pembagian 25 persen dari nilai saham, namun Korea Resources Corporation mengakuisisi seluruh saham Keangnam Enterprises dan membayar 100 persen nilai saham kepada perusahaan swasta tersebut.
Langkah ini memicu spekulasi bahwa Kim Shin-jong, yang kemudian menjadi pimpinan Korea Resources Corporation, membeli seluruh saham Keangnam Enterprises atas permintaan pimpinan perusahaannya, Sung-jong Woan, yang adalah seorang anggota parlemen partai berkuasa di saat itu. Jaksa juga menggeledah rumah Sung pada hari Rabu ini.
Jaksa juga menyelidiki Keangnam atas dugaan korupsi pada proyek eksplorasi minyak 300 miliar won di Kamchatka, Rusia, yang menjadi tidak jelas setelah diluncurkan pada tahun 2006.
Sementara itu, penyelidikan ini muncul setelah Perdana Menteri Lee Wan-koo menyatakan perang habis-habisan terhadap korupsi, yang dimulai dari investigasi kejaksaan terhadap perusahaan POSCO Engineering and Construction.