Peneliti negara percaya Korea Utara telah mengirim sekitar seribu personel ahli teknologi informasinya ke Cina dan Asia Tenggara yang bisa melakukan serangan dunia maya ke Korea Selatan.
Dalam forum anti-terorisme dunia maya di Seoul pada hari Selasa (31/3/2015), Institut untuk Strategi Keamanan Nasional (INSS), Dinas Intelijen Nasional dan Institut Penelitian Keamanan Nasional (NSRI) merilis penilaian kemampuan terorisme dunia maya Korea Utara.
Peneliti NSRI, Kim In-joong, dalam laporannya mengatakan pekerja TI Korea Utara, yang mengembangkan perangkat lunak dan mengoperasikan situs perjudian di Cina, Malaysia, dan Kamboja, siap terlibat dalam serangan dunia maya jika turun perintah dari Pyongyang.
Peneliti juga menuduh Korea Utara mencoba melakukan agitasi sosial, seraya mengutip meningkatnya upaya peretasan terhadap distribusi gas alam cair (LNG), sistem dan kontrol kereta subway, dan pembangkit listrik tenaga nuklir di Korea Selatan.
Lembaga ini percaya Korea Utara mengendalikan sekitar 1.700 peretas profesional dalam tujuh kelompok di bawah kontrol militer dan Partai Buruh. Sebanyak 4.200 orang lainnya dalam 13 kelompok diduga bekerja sebagai pasukan pendukung.