Hari Kamis, tanggal 16 April ini menjadi peringatan tahun pertama tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol.
Sejumlah kegiatan digelar di seluruh pelosok untuk saling berbagi kepahitan dan kesengsaraan setahun lalu. Utamanya, sejak pagi hari, banyak masyarakat mengunjungi Pelabuhan Paengmok, tempat terjadinya tragedi.
Di Pelabuhan Paengmok, berlangsung upacara peringatan gabungan untuk memperingati setahun tenggelamnya Sewol pada hari Kamis ini. Di sana, anggota keluarga korban mendesak pemerintah segera mengangkat kapal dan mencari fakta bencana tersebut.
Pada siang hari, kelompok-kelompok agama juga turut menyelenggarakan berbagai upacara peringatan dan ajang budaya. Sebagian kuil di seluruh sudut negara, memukul lonceng serentak, dan agama Katolik mengadakan misa peringatan di Gereja Myeongdong, di pusat kota Seoul, mendoakan korban yang hilang segera kembali ke keluarga mereka.
Upacara peringatan pertama Sewol dijadwalkan digelar pada pukul 2 siang di altar penghormatan gabungan pemerintah di Kota Ansan, tapi anggota keluarga korban membatalkan kegiatan itu. Mereka terus mendesak pemerintah membuktikan janjinya untuk mengangkat kapal dan mencabut pemberlakuan RUU khusus Sewol.
Meski demikian, lomba jalan sehat bagi masyarakat tetap berlangsung yang dilakukan dari lokasi altar penghormatan hingga SMA Danwon, di Kota Ansan.
Sebelumnya, pada hari Rabu kemarin (15/4/2015), 400 anggota keluarga korban mengunjungi Pelabuhan Paengmok untuk berdoa bagi arwah korban.