Ekonomi Korea Selatan pada triwulan pertama hanya mengalami pertumbuhan 0,8%, sehingga rasio pertumbuhan ekonomi selama 4 triwulan berturut-turut mencatat di kisaran 0%.

Data Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang diumumkan Bank Sentral Korea Selatan (BOK) menunjukkan PDB triwulan pertama tahun 2015 ini hanya naik 0,8% dibanding triwulan keempat tahun lalu.

Bidang investasi konstruksi yang pernah mengalami penurunan 7,8% di triwulan keempat tahun lalu kembali naik 7,5%, sementara investasi pengembangan dan penelitian juga mengalami kenaikan 2,6%.

Rasio pertumbuhan bidang manufaktur dan konstruksi masing-masing naik 0,4% dan 2,5%. Namun, rasio kenaikan konsumsi sipil hanya naik 0,6%, sementara kenaikan investasi fasilitas dan rasio ekspor hanya mencatat 0%.

Rasio pertumbuhan PDB tetap berada di kisaran 0% setelah turun hingga 0,5% pada triwulan kedua tahun lalu saat terjadi kasus Sewol.

BOK menjelaskan sudah memperkirakan fenomena ini karena rasio pertumbuhan triwulan keempat tahun lalu sangat buruk. Walaupun konsumsi sipil masih belum memuaskan, namun diperkirakan akan membaik di triwulan kedua.

Namun, muncul kecemasan bahwa pertumbuhan minus akan berlanjut akibat lemahnya konsumsi dan ekspor walaupun suku bunga dan harga minyak internasional turun. Sementara, pendapatan domestik bruto (GDI) riil yang menunjukkan daya beli produk domestik mengalami kenaikan 3,6% pada triwulan pertama, yang membuat kenaikan paling tinggi dalam 6 tahun.