Kementerian Pertahanan menyampaikan kekhawatirannya atas eksperimen Korea Utara dengan menembakkan rudal balistik kapal selam (SLBM).
Di tengah kekhawatiran Korea Utara bisa mengembangkan kemampuan SLBM lebih lanjut yang bisa secara diam-diam mendekati dan menyerang, Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Kim Min-seok, pada hari Senin (11/5/2015) mengatakan kepada wartawan bahwa pengembangan SLBM Korea Utara masih dalam tahap awal.
Kim mengatakan berdasarkan kasus di negara-negara maju, umumnya memakan waktu empat sampai lima tahun untuk mengembangkan SLBM setelah peluncuran tes pertama. Dia mengatakan tes penembakan rudal Korea Utara belum sempurna dan masih dalam pengembangan.
Kim mengatakan akan butuh lebih banyak waktu bagi Korea Utara untuk sepenuhnya bisa mengembangkan SLBM dan membawanya dalam sebuah kapal selam. Dia kemudian mendesak Korea Utara agar segera menghentikan pembangunan SLBM.
Kim mengatakan Korea Selatan bisa saja merespons rudal itu karena dapat melacak pangkalan angkatan laut tempat kapal selam Korea Utara diparkir. Dia kembali menegaskan bahwa Korea Selatan dapat menggunakan serangan presisi dengan rudal jelajah Hyunmoo dan bahwa Korea Selatan memiliki rudal jarak jauh udara ke darat.