Jumlah kasus Sindrom Pernapasan Timur Tengah di Korea Selatan telah meningkat menjadi 30 orang.
Otoritas kesehatan mengatakan pada hari Rabu (3/6/2015) bahwa negara tengah mengarantina lebih dari 1.300 orang, seraya menambahkan sejumlah upaya tengah dilakukan untuk mencegah transmisi tersier baru.
Sementara itu, kebanyakan sekolah di Korea Selatan tutup akibat kekhawatiran MERS.
Menteri Pendidikan, Hwang Woo-yea, pada pertemuan darurat hari Rabu (03/06/2015) pukul 11.00, mengatakan 230 sekolah dan taman kanak-kanak di seluruh negeri kini sudah ditutup.
Pertemuan darurat ini dihadiri pengawas pendidikan di 4 wilayah yang memperlihatkan kekhawatiran lebih besar terhadap MERS, yakni Seoul, Provinsi Gyeonggi, Provinsi Chungcheong Selatan dan Utara.
Dalam kesempatan itu, Menteri Hwang menegaskan karantina bagi sekolah harus lebih diperketat dibanding masyarakat umum dan, secara khusus, harus memblokir jalur penularan bagi pelajar yang tinggal secara kolektif.
Selain itu, sekolah juga membatalkan kegiatan berkumpul dan perjalanan sekolah.
Sejumlah mahasiswa yang sempat mengikuti pelatihan medis di rumah sakit yang pernah dirawat pasien MERS, kini tengah menjalani pemeriksaan kesehatan.