Menyongsong 70 tahun terbaginya dua Korea, proyek pemulihan jalur kereta api Gyeongwon akan kembali dimulai dalam upaya memperkuat landasan unifikasi.
Jalur Gyeongwon antara Yongsan, Seoul, hingga Wonsan di Provinsi Gangwon, Korea Utara, berjarak 223,7 km, dan dioperasikan pada bulan Agustus 1914. Jalur kereta api itu menangani pengangkutan barang-barang, namun rusak akibat pecah perang Korea di wilayah perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Pada bulan November 2012, jalur antara wilayah Shintanri hingga dataran tinggi Baekma, berjarak 5,6 km, menerima rehabilitasi pertama namun proyek ini terhenti.
Kementerian Pertanahan dan Transportasi Seoul menyatakan wilayah dengan cakupan jarak 9,3 km dari stasiun di dataran tinggi Baekma hingga stasiun Woljongri dalam jalur Gyeongwon, akan diperbaiki mulai akhir bulan Juli mendatang.
Pada perlintasan di wilayah garis perbatasan militer mulai dari stasiun Woljongri hingga stasiun Pyonggang di Korea Utara, berjarak 17,2 km, rencananya akan direhabilitasi bersama setelah ada pembicaraan antar-Korea.
Seorang pejabat kementerian menerangkan perbaikan akan dimulai dari wilayah selatan yang bisa dibangun tanpa perlu persetujuan Korea Utara. Proyek itu rencananya akan dirampungkan hingga tahun 2017 melalui pembicaraan dengan pihak Pyongyang.
Pemerintah Seoul bertekad memulihkan jalur Gyeongwon yang terputus dan menggunakannya sebagai jembatan bagi unifikasi.
Di tengah kebekuan hubungan antar-Korea, adanya terobosan persetujuan pihak Korea Utara menjadi hal yang dinantikan.