Ketua Fraksi Partai Saenuri, Yoo Seung-min, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.
Yoo pada hari Rabu (8/7/2015) mengumumkan keputusannya untuk mundur tak lama setelah anggota parlemen Saenuri menyimpulkan ia harus mengundurkan diri saat pertemuan di hari sebelumnya.
Saat mengumumkan pengunduran dirinya, Yoo juga meminta maaf kepada masyarakat Korea Selatan yang telah membangkitkan keprihatinan.
Dia mengatakan menyesal harus mundur sebelum menyelesaikan masa jabatannya, seraya menambahkan ia tidak dapat memenuhi janjinya untuk mereformasi partai dan memimpin kemenangan dalam pemilihan umum mendatang.
Selama konferensi pers, Yoo mengatakan ia tidak segera mengundurkan diri meskipun seruan itu bermunculan karena ingin membela hukum, prinsip-prinsip dan keadilan.
Dia kemudian menegaskan ingin melindungi semangat Klausul Pertama Pasal 1 Konstitusi, yang mengatakan "Republik Korea akan menjadi republik demokratis."
Dia meminta maaf dan pengertian dari anggota partainya, dan mengatakan jika sikap keras kepalanya yang bodoh bisa membantu merealisasikan hukum, prinsip-prinsip dan keadilan di negeri ini, dia bersedia menerima kritikan dari sesama anggota parlemen.
Yoo, yang berada di posisi ketua fraksi pada bulan Februari, telah berada di bawah tekanan mengundurkan diri setelah Presiden Park Geun-hye memveto revisi Undang-Undang Majelis Nasional, yang menjadi tanggung jawabnya untuk dinegosiasikan dengan partai oposisi.
Keputusan Yoo muncul tak lama setelah anggota parlemen partai berkuasa mengadakan pertemuan tertutup, mengadopsi proposal yang memintanya mengundurkan diri dari jabatannya.
Setelah perdebatan sengit empat jam lebih soal Yoo, Ketua Partai Saenuri, Kim Moo-sung, mengeluarkan kesimpulan kepada Yoo yang masih berada di kantornya di Majelis Nasional.
Partai Saenuri akan memilih ketua fraksi baru dalam seminggu sejak posisi tersebut kosong, sebagaimana yang berlaku dalam aturan di partai tersebut.