Pasien baru MERS tidak lagi muncul selama 22 hari, dan karantina bagi pasien MERS juga telah dicabut pada Senin dini hari (27/7/2015).
Markas Respons MERS pemerintah menyatakan seorang petugas medis yang tadinya dikarantina di rumahnya karena muncul gejala demam walaupun tidak berkontak dengan pasien MERS, sudah dibebaskan dari karantina pada tanggal 27 Juli 2015.
Sejak kemunculan pasien MERS pertama pada tanggal 20 Mei lalu, jumlah yang dibebaskan dari karantina sudah mencapai 16.693 orang.
Pemerintah akan membuka rapat untuk merespons MERS yang dipimpin Perdana Menteri pada hari Selasa (28/7/2015) dan akan mengeluarkan pengumuman kepada masyarakat agar bisa kembali menjalani kehidupan normal.
Di sidang tersebut, pemerintah akan memeriksa langkah respons penyakit infeksi, langkah pengoperasian Markas Respons MERS pemerintah, dan sejumlah isu MERS lain.
Sementara itu, pemerintah tetap menjaga status krisis penyakit infeksi menjadi 'siaga' untuk sementara waktu hingga para pasien yang masih dirawat dikonfirmasi negatif virus ini. Namun, pemerintah sedang mempertimbangkan langkah penurunan status pada tingkat 'siaga normal' dari saat ini 'siaga serius' karena jumlah pasien karantina sudah tidak ada.
Saat ini masih ada 12 pasien MERS yang dirawat, dan 1 diantaranya masih dikonfirmasi 'positif' dalam tes DNA. Markas Respons MERS pemerintah menyatakan 15 orang yang tiba dari Timur Tengah tengah dikarantina di rumahnya.