Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

BIN lakukan 200 kali percobaan peretasan

Write: 2015-07-29 14:51:54

Seorang anggota Komite Intelijen Majelis Nasional mengatakan pada hari Rabu (29/7/2015) bahwa Badan Intelijen Nasional (BIN) mencoba meretas komputer atau perangkat mobile sekitar 200 kali, tapi sebagian besar upayanya berakhir dengan kegagalan.

Anggota parlemen Lee Chul-woo mengatakan bahwa karyawan BIN berusia 45 tahun, bermarga Lim, yang bunuh diri karena skandal peretasan, bertanggung jawab atas pembelian dan pengelolaan perangkat lunak tersebut.

Program peretas yang digunakan, yang dikenal sebagai Remote Control System (RCS), mengirim virus ganas yang menyamar sebagai email, yang akan hilang dua bulan kemudian jika belum dibuka.

Tapi tidak diketahui apakah targetnya adalah warga Korea Selatan.

Data Wikileaks yang diungkapkan awal bulan ini menyatakan BIN membeli program peretas dan menggunakannya untuk meretas komputer seorang pengacara, yang memicu kecurigaan bahwa BIN melakukan kontrol ilegal kepada warga Korea Selatan.

BIN mengaku telah membeli program dari sebuah perusahaan perangkat lunak Italia, tetapi membantah menggunakannya untuk memantau warga Korea Selatan.

BIN sebelumnya mengatakan Lim tidak memiliki kewenangan langsung dalam menangani program tersebut.

Anggota parlemen Lee mengatakan terdapat empat rekan Lim yang memainkan peran signifikan saat Lim bereksperimen dengan perangkat lunak tersebut.

Lee mengatakan adalah mungkin bagi Lim menghapus data dari program peretas tersebut, karena tidak ada data resmi yang dikelola oleh BIN, namun data Lim dibuat dan disimpan di komputer server tersendiri.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >