Kementerian Pertahanan Seoul berencana meluncurkan operasi militer di Zona Demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea untuk merebut kendali atas wilayah yang dijaga ketat.
Di tengah peristiwa ledakan ranjau darat Korea Utara pekan lalu di selatan DMZ itu, Menteri Pertahanan Han Min-koo mengungkapkan rencana tersebut setelah bertemu anggota parlemen partai berkuasa pada hari Selasa (11/8/2015).
Kepada wartawan di Majelis Nasional, dia mengatakan akan mempertimbangkan langkah-langkah tambahan setelah melakukan operasi perang psikologis, yang kembali diaktifkan setelah sebelas tahun sejalan dengan provokasi Korea Utara di DMZ.
Kepala pertahanan juga menyinggung laporan media tentang kemungkinan memobilisasi pesawat pembom siluman AS di Semenanjung Korea, seraya mengatakan bahwa hal tersebut akan dibahas menjelang latihan militer Ulchi-Freedom Guardian, dengan AS di akhir bulan ini.
Han juga mengatakan pasukannya tidak akan terintimidasi oleh insiden DMZ.
Selama pertemuan partai berkuasa-pemerintah, pejabat di Kementerian Pertahanan memberikan brifing soal penyelidikan militer atas ledakan ranjau yang melukai dua tentara Korea Selatan, dan langkah-langkah merespons Korea Utara. Para pejabat juga menerima presentasi mendetil dengan menggunakan model ranjau darat kotak kayu.