Militer Korea Selatan telah menurunkan tingkat peringatan bahaya, sejalan dengan pencabutan kondisi siaga perang militer Korea Utara pada hari Selasa (25/08/2015) kemarin.
Seorang pejabat militer Korea Selatan mengatakan militer Korea Utara sudah mengeluarkan langkah peredaan tensi militer, sehingga militer Korea Selatan ikut menurunkan posisi peringatannya secara bertahap yang sekarang berada di tingkat lebih tinggi dibanding saat normal.
Militer Korea Utara diketahui menetapkan kondisi normal di wilayahnya, termasuk penempatan pasukan penembak yang disiagakan untuk perang.
Pejabat itu menjelaskan 50 kapal selam Korea Utara yang hilang dari pantauan militer Korea Selatan dan Amerika Serikat, sebagian besar dibenarkan telah kembali ke pangkalan masing-masing.
Di pangkalan penembakan di garis depan Korea Utara, juga terdeteksi penutupan moncong meriam.
Sementara itu, tentara Korea Utara di Area Keamanan Bersama (JSA) Panmunjeom yang sebelumnya bertugas dengan menggunakan senapan sejak 21 Agustus, kini sudah digantikan dengan pistol.
Pejabat tersebut menyebutkan prajurit Korea Utara yang bertugas di Panmunjeom dan dilengkapi dengan senapan adalah pelanggaran pakta gencatan senjata.