'Demonstrasi Hari Rabu' yang digelar oleh nenek-nenek korban perbudakan syahwat oleh tentara Jepang di depan Kedutaan Besar Jepang tiap hari Rabu menyambut pelaksanaannya ke-1200 pada hari Rabu tgl.14 Oktober lalu.
Demonstrasi yang dimulai pada tgl.8 Januari 1992 lalu setelah kunjungan PM Jepang Miyazawa pada waktu itu ke Korea Selatan terus digelar pada pukul 12 siang tiap hari Rabu selama 24 tahun.
Demonstrasi Hari Rabu ke-1200 diikuti 500 orang warga masyarakat. Nenek Lee Yong-soo langsung memimpin demonstrasi, dan nenek Kim Bok-dong menyampaikan salam. Para peserta mengangkat poster bergambar wajah 31 orang nenek yang telah meninggal dunia atau tidak bisa hadir pada demonstrasi itu.
Nenek-nenek tersebut mendesak pemerintah Korea Selatan untuk meminta permintaan maaf dari pemerintah Jepang dengan memanfaatkan pertemuan pemimpin Korea Selatan dan AS, dan KTT antara Korea Selatan, Cina dan Jepang.
Saat ini, jumlah nenek korban perbudakan syahwat yang masih hidup dan memberi kesaksian hanya mencapai 47 orang.