Badan Pengembangan Pertahanan Korea Selatan-ADD mengumumkan bahwa kemampuan prototipe radar AESA sudah mencapai 75% dari standar teknologi negara maju. Pengumuman itu dikeluarkan sejalan dengan adanya kontroversi apakah teknologi radar AESA yang merupakan fasilitas utama dalam jet tempur Korea Selatan, KF-X bisa dikembangkan di dalam negeri atau tidak.
Prototipe radar AESA buatan Korea Selatan sudah dikembangkan untuk kapal laut sejak tahun 2006, namun saat ini dikembangkan untuk jet tempur.
Teknologi utama dalam radar AESA adalah modul antena yang dapat mendeteksi dan menangkap target secara bersamaan. Sebanyak 500 antena telah dipasang di prototipe, namun jumlah radar untuk KF-X mencapai seribu antena.
Menurut hasil uji radar, radar buatan Korea Selatan itu dapat menangkap 8 pesawat tempur dari jarak 80 km.
Otoritas militer menyatakan mereka akan menyelesaikan pengembangan teknologi radar yang bermode udara ke udara sampai tahun 2021. Setelah itu, mereka akan melakukan uji penerbangan sebanyak lebih 100 kali, setelah 6 unit prototipe KF-X selesai dibuat. Jet tempur KF-X rencananya akan diproduksi mulai tahun 2025.
Namun demikian masih ada banyak yang mengkritik proyek tersebut karena perolehan teknologi sistem pemandu yang diterapkan di jet tempur belum dipastikan, walaupun berhasil mengembangkan 4 fasilitas utama, dan waktu uji penerbangan dari perusahaan luar negeri hanya separuh.