Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korea Selatan dan Jepang Coba Samakan Pandangan Terkait Isu Wanita Penghibur Paksa

Write: 2015-11-11 16:58:11

Korea Selatan dan Jepang mengadakan pertemuan tingkat direktur untuk membahas isu berkepanjangan terkait wanita korban perbudakan syahwat.   

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2 jam Dirjen Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Lee Sang-duk mengadakan pembahasan yuang mendalam dengan rekannya Kimihiro Ishikane dari Jepang.

Seorang pejabat Seoul mengatakan pada pertemuan putaran ke 10 itu, kedua pihak memutuskan untuk melanjutkan upaya-upaya penyelesaian isu tersebut. 

Dengan menyebut pertemuan mereka "penuh arti", keduanya sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan secepat mungkin. 

Menurut kantor berita Kyodo, ketua delegasi Jepang Ishikane mengatakan kedua pihak mencoba untuk menyamakan pandangan bahwa isu wanita korban perbudakan syahwat menjadi halangan bagi perbaikan hubungan kedua negara. 

Pertemuan itu berlangsung hanya 9 hari setelah presiden Park Geun-hye dan PM Shinzo Abe setuju untuk mempercepat pembicaraan bilateral dalam menyelesaikan masalah tersebut. 

Seoul menuntut penyelesaian yang masuk akal yang dapat diterima para korban, namun Tokyo menyatakan masalah hukum isu wanita korban perbudakan syahwat telah selesai dibawah perjanjian 1965 untuk menormalisasi hubungan kedua negara. 

Sementara itu, wakil pertama Menteri Luar Negeri Lim Sung-nam dalam sebuah wawancara radio mengatakan posisi pemerintah Korea Selatan tetap yaitu masalah wanita korban perbudakan syahwat tidak termasuk dalam perjanjian normalisasi hubungan kedua negara.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >